09 Juni 2009

Tentang Hikmah Lagi...

Berita di koran beberapa hari ini ramai dan seru-serunya memberitakan Bapak "AA" yang statusnya menjadi tersangka atas satu kasus pembunuhan. Tapi saya tidak akan membahas cerita ini karena bagi saya terlalu mumet dan njelimet, mudah-mudahan saja mereka-mereka yang berwenang bisa menyelesaikannya dan terbukti mana yang benar mana yang salah. Sehingga kita tidak ikut-ikutan terbawa prasangka karena semua masih Wallaahu A'lam....

Cuma yang menjadi kepikiran ketika membaca berita itu adalah kejadian yang baru kami alami belum beberapa lama ini. Di perjalanan kami ke kota kecil di Jawa tengah dalam rangka takziah meninggalnya Bulik, sekitar jam 11 malam dan sudah hampir sampai ke rumah orang tua, di jalanan ada kucing yang hendak menyeberang jalan. Walau suami menyetir tidak terlalu ngebut karena dari jauh sudah melihat sehingga berusaha hati-hati namun tetap saja kejadian yang tidak di inginkan itu terjadi, kucing itupun tertabrak...!! Masya Allah....tidak tega kami melihat kucing itu menggelepar-gelepar hingga menghembuskan nafasnya yang terakhir. Lalu dengan memakai sarungnya yang ada di mobil, Suami membungkus mayat kucing itu dan kami bawa untuk selanjutnya di kuburkan.

Di kalangan kita sudah menjadi cerita umum dengan berbagai mitos jika menabrak kucing, begitupun kami yang malam itu setelah sampai masih ada beberapa tetangga yang belum tidur ikut membantu suami mengubur kucing tersebut, dibarengi berbagai petuah, " Besok harus bikin selametan, Mas...soale kucing loh!!! Nanti ada apa-apa !!!.."
Suami menyarankan kepada saya agar besok membuat nasi bancakan ( nasi yang di anterin ketetangga sekitar ). Berhubung besoknya kami akan takziah dan langsung melanjutkan perjalanan ke Jogja untuk menengok Ibu mertua di RS, ahirnya saya putuskan titip uang secukupnya ke tetangga dan minta tolong kepadanya untuk menyelenggarakan bancakan tadi.

Sungguh, kami melaksanakan semua bukan karena takut akan mitos-mitos yang telah membuat sebagian orang takut dan mempercayainya, yang terkadang bingung panik dan seolah-olah menabrak kucing akan membuat mereka dalam bahaya dan membawa sial bahkan sepengetahuan saya ada yang mobilnya setelah kejadian di mandiin kembang (halah..kayak judul lagu aja..)
Sungguh, bukan juga karena takut dengan "nanti ada apa-apa". Kami melakukan semua, mengubur kucing tersebut dengan layak kemudian "selametan" tidak lebih sebagai penghormatan untuk menghargai sebuah nyawa makhluk ciptaan Allah. Ya....menghargai sebuah NYAWA.

Makanya jika menabrak kucing bisa bikin orang ketakutan akan kejadian selanjutnya, malah ada yang merasa dikejar-kejar perasaan bersalah.
Lalu kenapa ketika menghilangkan nyawa sesama manusia seakan begitu mudahnya ?
Ya...inilah dunia dengan berbagai cerita dan peristiwa yang sebenarnya bisa kita ambil hikmah dibalik semuanya...

Sebagaimana kami, setelah kejadian menabrak kucing ada hikmah yang kami dapat. Anak-anak sekarang jadi ribut jika dari kejauhan sudah melihat ada kucing yang mau menyeberang jalan yang tadinya mereka tidak pernah peduli. Lalu ketika sudah kembali ke Bandung, saya menelepon tetangga yang saya titipi untuk membuat bancakan, dengan semangatnya si Mak ( begitu kami memanggilnya) bercerita, "Walah Mbaak.. ninggalin duitnya kakehan (kebanyakan), sampai bisa dapet 35 piring Mbak...!". Masyaa Allah...waktu itu uang yang saya titipkan cuma Rp 100.000,- karena maksudnya hanya untuk tetangga kanan kiri terdekat saja yang dibagikan bancakannya, tetapi ternyata bisa sampai hampir satu RT, dan itupun si Mak masih bilang uang itu kebanyakan...! Ah..... si Mak belum tahu kalau hidup di kota besar berbelanja atau makan di restoran dengan jumlah uang "sebesar itu" hanya seperti lewat begitu saja...........

Betul-betul kejadian yang membawa hikmah dan berkah. Mudah-mudahan di setiap kejadian kita bisa mengambil hikmah dan tidak menganggap sebagai suatu petaka. Karena sekecil apapun kejadian semua adalah kehendakNya Lalu dari berita-berita tentang Bapak "AA" itu, hikmah apa saja yang bisa kita ambil? Kita tentu punya jawaban masing-masing...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar