27 Juni 2009

Piala yang terpajang di sanubari terdalam....


Paturai tineung…
Siswa-Siswi SD Asy-Sifaa 2 Bandung
Pileuleyan sapu nyere pegat simpay
Paturai patepang deui..


Itu adalah kata-kata di spanduk acara perpisahan Si Sulung di sekolahan SDnya kemarin.Terpaksa saya yang bukan orang Sunda dan tidak mengerti Bahasa Sunda, buka-buka kamus deh untuk mengetahui artinya he..he..
Eh..ga nemu juga tuh di kamus artinya. Akhirnya jalan termudah minta terjemahin ma tetangga, tetangga yang bagi saya lebih lengkap dan cepat terjemahannya dari pada mencari di Kamus Bahasa Sunda. Makanya, tetangga saya ini sudah jadi langganan tetap jika anak-anak ada PR untuk pelajaran Bahasa Sunda..ha..ha..

Alhamdulilah si Mas, si sulung saya itu, mendapatkan nilai yang memuaskan dan berada di peringkat keempat. Di acara perpisahan yang sama tahun kemarin yang juga saya hadiri, sempat ada asa ketika melihat anak-anak yang lulus dan mendapat ranking pertama kedua dan ketiga. Mereka di panggil kedepan dan mendapatkan piala penghargaan atas prestasi yang telah mereka peroleh. Saat itu sempatlah terlontar dari mulut saya,“Wah Mas…, yang tiga besar itu pada naik keatas panggung ya…, dapat piala lagi… hhmmmm…ibu-ibunya pasti seneeeng banget ya... Andaikan tahun depan Mas yang ada di tiga besar kayak itu ya….”, ujar saya.

Ketika saat pengumuman kelulusannya kemarin, berhubung kami sekeluarga masih mudik di kampung, saya hanya bisa mendengar kabar dari gurunya lewat telepon. Katanya, “Anak Ibu teh Alhamdulillah lulus Bu.. , nilainya teh 27,50“. Alhamdulilaah… dan saya pun tidak bertanya panjang lebar lagi tentang siapa yang mendapat nilai yang paling gede dan Si Mas berada di peringkat berapa. Karena bagi saya nilai Si Mas sangat memuaskan dan menggembirakan sekali mengingat situasi dan kondisi prihatin yang dia hadapi saat pelaksanaan ujian karena bertepatan dengan musibah wafatnya Mbah Uti, neneknya.

Ternyata ketika beberapa hari kemudian, saat saya dan si Mas mengambil nilai ujian akhirnya, baru saya ketahui dengan jelas informasi dari gurunya. “Aufa teh peringkat keempat bu..selisih nilainya sama yang kesatu dua dan tiga mah cuma sedikit… Yang peringkat tiga nilainya mah 27,75….”, begitu penjelasan gurunya..

Saya hanya terus berucap syukur, Alhamdulillah..., karena saya juga memahami betapa prihatinnya si Mas untuk lulus dari sekolah dasar. Selama enam tahun itu, telah dia tempuh di tiga sekolah berbeda di tiga kota yang berbeda pula karena kami sekeluarga harus mengikuti Ayahnya yang berpindah-pindah tugas.

Dalam perjalanan pulang si Mas berucap pelan kepada saya, ”Ibu jangan kecewa ya..Mas ngaku salah deh. Mas males belajar jadi engga bisa memenuhi cita-citanya Ibu yang pingin Mas maju ke depan dapet piala sebagai tiga besar. Eh, tapi kan masih ada adik Wawa Bu.. Terus, kalo adik Wawa engga juara juga, kan masih ada adik Yaya…. “. Ha..ha..Allahu Robbii....saya hanya bisa menjawab singkat, “Mas ini menghibur Ibu ceritanya….”, dan kamipun tertawa bersama..

Di acara puncak perpisahan sekolah, saat dia dan teman-temannya diarak untuk naik keatas panggung dalam upacara adat sekolahnya dengan iringan megah musik karawitan, mungkin kebanggaan saya yang saya rasakan akan Si Mas melebihi kebanggaan wali murid yang anak-anaknya berada di peringkat tiga besar. Walau Mas tidak maju kedepan sebagai penerima piala karena prestasinya berada di peringkat keempat, tapi kata-kata yang telah di ucapkannya untuk menghibur saya agar tidak kecewa telah membuat hati ini bangga dan layak menjadikan dia sebagai seorang anak yang melebihi anak-anak lain yang akan menerima piala. Karena dia telah mempersembahkan kepada saya piala yang tidak bisa di pajang di rumah sebagai kebanggaan.

Kata-kata penghiburnya yang terngiang-ngiang di telinga seiring gerak langkah kaki dia dan teman-temannya berarakan menuju ke panggung menjalani prosesi acara kelulusan, adalah piala yang telah dia persembahkan kepada saya yang akan terus terpajang di sanubari terdalam ………

Teruslah Nak…. Teruslah menjadi Qurrota a’yun, penyejuk mata hati Ibu……

.
Bandung, 250609

Tidak ada komentar:

Posting Komentar