09 Juni 2009

Rewelnya Adek

Dua hari sebelum ayah berangkat untuk menemani Uti yang sakit. Adek sudah mulai rewel tidak seperti biasanya. Karena adek adalah anak yang begituuu baik. Dari bayi juga tidak rewelan. Kalo malam tidur layaknya orang gede… lamaa…..pokoknya bayinya adek seperti kami tidak menjaga bayi saja. Kami bisa ikut bobok nyenyak.
Makanya ketika mulai rewel sedikit, sudah bisa dipastikan mesti adek sedang tidak sehat.
Kalo rewelnya tidak dibarengi demam maka biasanya kita bawa adek untuk di pijit.
Dan setelah dipijit adek juga kembali ceria dan boboknya nyenyak.

Untuk kali ini rewelnya beda dari biasanya. Saya sampai kewalahan……..kalo rewelnya setelah ayahnya pergi, mungkin itu rewel karena kangen, tapi rewelnya sudah dari dua malam sebelum ayah pergi. Kemaren adek sudah di pijit namun tetap tidak mengurangi kerewelannya. Dan bukan juga karena adek tidak enak badan …. Tapi selalu adaa aja yang bikin dia menangis dan minta ini itu…………..

Yang bikin saya trenyuh ketika beberapa hari ini dia selalu minta digendong pakai kain gendongan ( jarik, dalam bahasa sehari-harinya dia ).
Pagi.. siang…. tidak juga karena ngantuk pokoknya minta digendong. Duhh….padahal biasanya juga si adek di sambi ibunya mengerjakan pekerjaan rumah dia diam dan asyik main sendiri. Bahkan sering malah adek ikut-ikutan apa yang lagi dikerjakan ibunya.
“ Adek yewang-yewang ( rewang-rewang ) mama ya…” begitu katanya kalo lagi ingin membantu.

Entahlah… dalam hidup ini terkadang ada hal-hal yang tidak bisa di logikakan.
Dan saya sering mengalaminya. Termasuk kondisi rewelnya adek sekarang.
Karena pas minta di gendong kemaren, walaupun sudah tertidur di gendongan dia tidak mau untuk di tidurkan di kamar. Setiap saya berusaha memindahkannya dari gendongan dia terbangun. Sambil menangis dia bilang “ adek capek mama..bobok di kaman…adek maunya bobok kayak adek bayi.. digendong…mama duduk di copa (sofa) aja…kayak Uti gendong adek……..

Subhaanallah… serrrr !!! ada yang berdesir di dada ini. Ya…saya jadi ingat ..
adakah rewelnya adek beberapa hari ini karena Uti-nya yang lagi sakit ?
Karena dulu dua tahun yang lalu, waktu kita masih kumpul bareng Uti dan Kakung. Ketika Uti sakit dan harus di opname, malam berikutnya si adek menyusul sakit dan harus di opname juga. Jadilah dia menemani Uti di rumah sakit karena kamarnya adek dan Uti bersebelahan.

Setiap ada yang bezuk Uti mesti bilang, “ada sedihnya lihat cucu sakit…tapi ada senengnya juga karena jadi nemenin Uti-nya di rumah sakit”
si adek betul-betul sebagai penghibur….karena pagi-pagi dengan inpus sama-sama di tangan Uti menengok ke kamar adek atau sebaliknya adek yang ke kamar Uti.

Terpikir oleh saya, memang ikatan kasih sayang dan kedekatan batin membawa pengaruh psikologi,
dan tidak bisa di uraikan secara logika..
Dan hanya ALLAH yang menjadikan cerita adek harus seperti itu.

Sama seperti halnya adek kemaren rewel. Menangis minta di gendong sampai tertidur di sofa, sebagaimana kebiasaan Uti dulu, selalu menggendong adek sampai adek tertidur.
( padahal untuk yang namanya “menggendong”, Uti pernah di tegur temannya yang ber-propesi bidan. Katanya kalau sudah tua jangan suka menggendong cucu. Hati memang senang tapi fisik sudah tidak mengizinkan……..) tapi Uti tidak terpengaruh dengan nasehat temennya itu.

Setiap hari, dan biasanya di pagi hari setelah adek mandi dan maem.
Atau sore menjelang maghrib Uti menggendong adek sampai adek tertidur……..
Jika saya minta adek untuk dipindahkan boboknya ke kamar, Uti mesti menolak.
Dan memilih duduk di sofa sampai Uti ikut tertidur dengan nyenyaknya.
Bersama adek yang tetap dalam gendongan.................
...........

Rewelnya adek, mengingatkan saya kembali akan kasih sayang seorang Ibu yang tiada batas..........

Kasih Uti memang tiada bertepi, bagaikan air yang terus mengalir.....................…………

Cepet sembuh ya Uti………Doa kami selalu …………………………………………..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar