09 Juni 2009

Konsep “LILLAAHI TA’AALA”

Di tengah kegelisahan akan sistem pendidikan sekarang bisa dikatakan stress-nya orang tua murid akan Ujian Nasional yang akan dihadapi anak-anaknya melebihi stress si anaknya itu sendiri. Bahkan ada di salah satu surat kabar memberitakan adanya orang tua (kebanyakan ibu-ibu) yang menjadi banyak “tuntutan dan pesanan” terhadap anaknya. Harus rajin ikut pemantapan, memburu try out ujian di bebagai tempat, bahkan mendatangkan guru privat khusus. Karena mereka beranggapan untuk melewatinya, “harus dengan cara seperti itu. Persaingan zaman sekarang sangat ketat. Hanya yang berkualitas yang bisa menjadi orang“, begitu kata mereka di koran.

Saya tadinya juga termasuk ibu yang seperti itu. Karena bagi saya itu adalah bentuk perhatian saya, yang ternyata menurut ahli psikologi yang pernah saya baca malah menambah beban anak-anak.

Tanpa bermaksud mengenyampingkan segala usaha untuk menghantarkan anak-anak menjadi orang yang sukses, alangkah baiknya jika sejenak kita merenung. Bahwa di balik semua usaha kita, adalah Allah yang Maha Mengatur segalanya.

Dan kenapa kita tidak meniru akan lelaku prihatin orang tua kita dulu ketika anaknya hendak menghadapi ujian atau ketika mereka mengikuti berbagai tes untuk melamar pekerjaan? Bukannya menambah beban anak-anaknya dengan berbagai pesan sponsor yang sebenarnya tidak begitu penting, tapi justru sering disampaikan dengan cara berulang-ulang seperti,“Hati-hati ya jawabnya. Lihat lagi jangan sampai ada yang kelewat, Kerjakan yang mudah dulu ya biar cepat.”

Ahirnya saya berkesimpulan jika kita kembali menengok kezaman orang tua kita dulu, semuanya dengan “LILLAAHI TA’AALA” (dipasrahkan kepada Allah semata). Kesannya mereka seperti santai saja dalam memberikan kepercayaan kepada anaknya sehingga mendaftar sekolah saja terkadang harus berusaha sendiri. Tidak seperti anak-anak sekarang yang begitu nyaman dengan apa-apa serba diantar dan disediakan.

Ya…zaman anak sekarang jauh berbeda dengan orang tuanya dulu. Semua selalu menjadi kekhawatiran kita. Dan kita yang terkadang repot dan bingung mencarikan sekolah yang terbaik buat mereka.Atau yang lebih parah kita sudah bingung mengarahkan mereka sesuai keinginan kita.

Kembali lagi, biar tidak stres akan masa depan anak kita, mungkin ada baiknya kita meniru konsep “LILLAAHI TA’AALA” dan lelaku prihatinnya orang tua dulu, yang tidak hanya rajin berdoa, tapi tanpa sepengetahuan anak-anaknya mereka rela berpuasa sunnah ketika anaknya tersebut menghadapi berbagai tantangan hidup untuk meraih kesuksesan. Tanpa ada paksaan dari mereka anaknya harus jadi ini.. jadi itu…

Dan yang bisa saya tiru dari orang tua sampai sekarang, serta memang membuat hati saya tidak pernah khawatir jika anak-anak saya hendak menghadapi ujian sekolah atau mau ke-mana-mana adalah, ketika mereka telah mencium tangan saya untuk pamitan pergi sekolah atau main ke rumah temennya saya hanya berucap singkat “ Bismillah….hati-hati ya………….”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar