04 Januari 2010

Wisata Belanja Rakyat di Pasar Pagi Perluasan Arcamanik Bandung


Sejak tinggal di kawasan Arcamanik Bandung, keluarga kita memiliki ritual khusus di akhir pekan, yaitu menikmati wisata belanja rakyat di pasar pagi Perluasan Arcamanik. Kalau memang tidak sedang berada di luar kota, hampir setiap hari Minggu kita mengunjunginya, sampai-sampai beranggapan hari Minggu tidak terasa sebagai hari Minggu kalau tidak ke Pasar Pagi Perluasan.
Disebut Pasar Pagi Perluasan karena pasar itu hanya berlangsung di pagi hari setiap hari Minggu dari setelah subuh sampai menjelang sekitar jam 11 siang. Lokasinya berada di Jalan Terusan Arcamanik Endah Kawasan Perumahan Arcamanik yang dulunya memang merupakan lokasi perluasan perumahan itu, sehingga sekarang dikenal sebagai daerah Perluasan.
Wisata belanja rakyat? Ya, karena di sepanjang kiri kana dan tengah jalan Perluasan yang panjangnya sekitar 250 meter, dipenuhi oleh ratusan pedagang rakyat, kalau tidak bisa disebut pedagang kaki lima. Tidak banyak pedagang yang menggelar dagangannya dengan penampilan perlente atau terkesan mewah, tetapi kebanyakan digelar apa adanya. Dan para pengunjungnya? Tentu saja sebagian besar dari kalangan "rakyat" juga yang penampilannya rata-rata juga apa adanya. Mereka berasal dari penduduk di sekitar kawasan Perluasan, baik perkampungan rakyat hingga para penghuni komplek perumahan. Makanya tidak perlu khawatir akan penampilan jika berbelanja di sini karena akan ada banyak orang yang belum mandi (termasuk kita, hehe...), habis berolahraga, baru bangun tidur, dan sebagainya. Rasanya malah rugi kalau kita harus berdandan dulu jika mau ke sini, karena yg berbelanja di sini jumlahnya hingga ribuan orang, ramai sekali.

Akan tetapi meskipun begitu banyak pengunjung yang berbelanja dan penuhnya lapak-lapak pedagang, tidak mengurangi kenyamanan berbelanja di sini. Karena lokasinya adalah jalan raya yang sangat lebar (kira-kira 20 meter lebarnya) dengan panjang sekitar seperempat kilometer, maka pedagang2 diatur lapaknya di tepi kiri kanan dan di sebagian tengah jalan. Tidak terjadi kesesakan di dalamnya, dan kita leluasa mampir ke setiap lapak pedagang. Soal keamanan? sampai dengan saat ini tidak pernah terdengar kasus kriminalitas di sini. Kendaraan juga terparkir dengan rapi dan aman. Padahal tidak terlihat satupun personel dari kepolisian yang berseragam, hanya para petugas keamanan setempat.

Apa saja yang dijajakan? Kami malah bingung kalo disuruh mencarai barang yang tak dijual di situ. Dari paku sekrup hingga kendaraan beroda dua, dari sayuran mentah hingga aneka hidangan kuliner, dari amplop untuk datang ke resepsi hingga novel Andrea Hirata, dari boneka wayang ceot hingga boneka barbie, dari kain gordyn hingga bedcover dan furniture, sandal segala macam baju, tas, kaset dan lain-lain. Kadang malah ada senam aerobik pagi bersama dan atraksi kebolehan mengendarai motor.

Soal harga, kembali ke definisi Belanja Rakyat tadi, tentu saja berharga rakyat alias sangat terjangkau. Namun untuk barang2 tertentu ya jangan mengharapkan kualitas lebih dengan harga segitu. Tetapi kalau kita jeli kita bisa dapat barang bagus dengan harga miring. Sama-sama bawa duit seratus ribu, berbelanja di mall cuma dapat satu dua barang, di sini bisa dapat lima sampai sepuluh barang.

Kembali ke ritual kita, berbelanja di sini polanya kita sudah baku namun sekali-sekali malakukan variasi. Biasanya akan diawali dengan melihat-lihat pakaian murah, sandal murah, lalu jeda sarapan pagi lontong kari ayam langganan yang paling enak berdasarkan hasil survei. Kemudian dilanjutkan dengan melihat kaset-kaset jadul, buku-buku, alat-alat dapur hingga sampai di ujung pasar dengan membeli es krim durian. Lalu di arah sebaliknya mulai melirik alat-alat tukang, dan yang wajib adalah membeli kerupuk dorokdog atau kerupuk kulit sapi yang telah matang. Meski dulu ada kabar bahwa kulitnya adalah kulit sisa pemuatan sepatu, tetapi tetap tidak membatalkan kewajiban membelinya. Lalu ada tahu sumedang buat oleh-oleh para pak satpam penjaga komplek kita, ada tempe yg berbungkus daun, terakhir cireng utnuk oleh-oleh yang di rumah. Variasinya? ya jangan ditanya lagi ragamnya.

Pokoknya mengasyikkan sekali bisa berbaur dengan begitu banyak saudara se-rakyat dalam suasana nyaman, hangat dan ceria. Dan suasana itu tak kan ditemui jika kita berwisata belanja di mall yang menurut kita penuh keangkuhan, kepalsuan dan jauh dari kehangatan. Tertarik datang ke sana? Bagi yang belum pernah bisa mengunjunginya di pagi hari Minggu dengan rute melalui Jl Golf Barat dari arah Jl Terusan Jakarta, atau Jl. Arcamanik Endah yang datang dari arah utara dan timur. Dari selatan bisa melalui jalan sepanjang tepi kanal Sungai Cipamokolan ke arah komplej perumahan The Dimension. Sekali lagi tak perlu resah dengan penampilan anda karena itu tidak akan diperlukan di sana.

Oke, selamat berwisata belanja rakyat....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar