04 Januari 2010

"Sakti"nya PKL di Alun-alun Bandung.....



Saat mampir ke kawasan alun-alun Bandung di hari terakhir tahun 2009 lalu, kondisi kumuh di sana masih sama saja, dipenuhi PKL dan sampah, bahkan cenderung bertambah parah. Padahal ratusan kali telah aku baca keluhan dan usulan melalui surat pembaca di berbagai media tentang penataan kawasan yang seharusnya bersih, tertib dan rapi mengingat kesuciannya sebagai bagian dari bangunan Mesjid Raya Bandung.

Tetapi dalam pengamatan aku saat kunjungan kali ini kutemukan hal baru, bahwa ternyata para PKL di alun-alun bandung seperti memiliki "kesaktian-kesaktian". Pertama, aku lihat jalan masuk ke alun-alun telah didesain dengan pembatas besi agar tidak dapat dimasuki gerobak atau pikulan para pedagang, tetapi nyatanya bahkan gerobak dorong berukuran besarpun bisa menggelar dagangannya dengan utuh. Jadi lewat dari mana gerobak-gerobak itu?

Yang kedua, aku lihat banyak petugas Satpol PP yang hilir mudik seperti berpatroli bahkan di sisi selatan alun-alun terparkir beberapa mobil patroli Satpol PP dengan gagahnya. Tetapi para PKL itu seperti punya ajian kasat mata sehingga tak terlihat oleh para Petugas Satpol PP, karena mereka tak terusik sedikitpun dan tetap tenang berjualan. Aku tidak tahu apakah memang seperti itu atau diantara mereka sudah ada "kesepakatan".

Dan yang utama adalah para PKL itu seperti lebih hebat dari Allah SWT karena mengganggu kesucian rumahNya dengan terang-terangan. Bahkan mereka juga tak menggubris panggilan Allah untuk sholat melalui adzan yang dikumandangkan, sedangkan sesungguhnya rejeki mereka semata-mata hanyalah pemberian dari Allah semata.

Tapi apa hendak dikata, kita pun para pengunjung yang membeli dagangan mereka menyebabkan mereka lebih suka mengambil pilihan berdagang di situ.

Kalau alun-alun sebagai halaman Masjid Raya Bandung masih terganggu kesuciannya oleh PKL dan sampah bahkan para PSK di malam hari, maka itu semua karena "kesaktian" para PKL itu dan kelemahan pemerintah dan kelalaian kita sebagai pengunjung yang masih saja membeli dagangannya. Oleh karena itu jangan heran kalau kita semua jauh dari keberkahan Allah.

Jadi?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar