28 Januari 2010

Anak-anak nulis resolusi 2010 mereka....


Moga belum basi ya..

Ini adalah keinginan anak-anak yang mereka tulis di akhir-akhir bulan Desember sebagai resolusi mereka di tahun 2010.

Dari si sulung, Mas Aufa. (kelas 7 SMPN 14 Bandung), nulis gini :

Cita-cita 2010

1.Ingin beli kartu Yu-Gi-Oh yang harganya Rp 60.000 biar koleksinya jadi banyak dan bagus-bagus;
2.Ingin ranking tiga besar di semester 1 dan 2 karena mau ngebanggain ortu dan jadi anak pinter;
3.Ingin enggak terpengaruh teman ngerokok karena mau sehat dan enggak gampang sakit;
4.Sholat lima waktunya tepat waktu karena mau dapet pahala, ngebanggain ortu dan masuk surga;
5. Hapal quran 2 juz karena pingin hapal Al-quran;
6.Tahun baru di singapura karena bisa melihat kembang api yang gede ;
....(hah..?!)
7.Ikut lomba pramuka karena pingin mengharumkan SMP 14 di ajang Pramuka


Terus yang ini si Mbak, Wawa ( kelas 4 SDI Asy-Syifaa 2 Bandung ), nulis gini :

Keinginan Wawa

1. Aku mau menghapal Juz Amma;
2. Aku pingin mainan Barbie;
3. Aku mau les piano;
4 .Aku mau mempunyai semua yang aku inginkan;
....( ibunya bingung mode:on..)
5. Aku mau ibu tidak marah satu hari saja;....( duuh..mbak wawa buka kartu neeh .hehe..)
6. Aku mau ngasih hadiah diulang tahun adek yaya;
7. Aku mau mempunyai HP;
8. Aku mau Mas nggak usil;
9. Aku mau nilai ulangannya besar diatas 70;


Alhamdulillah diluar dugaan.. apa yang mereka tulis begitu polos dan sederhana tapi ada juga beberapa yang bikin saya melongo tidak percaya. Bahkan beberapa poin dari keinginan mereka itu telah ada cerita tersendiri. Nanti saya sambung di tulisan berikutnya....

15 Januari 2010

Tips dan Trik Berkunjung ke Monas



Berikut ini adalah tips dan trik sederhana berkunjung ke Monumen Nasional (Monas) dengan nyaman hasil pengalaman singkat sewaktu mampir sebentar di sana akhir pekan yang lalu :

1. Bila menyetir mobil sendiri, pastikan telah mengetahui rute ke arah sana. Cari rute yang paling mudah dihafal dan pilihlah jalur terpendek dari jalan tol dalam kota, misalnya, setahu aku, dari Semanggi melalui Jl. Sudirman - Thamrin. Kalo ada yang mengantar atau ikut rombongan ya itu yang paling enak, tinggal duduk. Kalau mau naik angkutan umum ada jalur busway (lupa koridornya, yang busnya warnanya abu-abu kayaknya, bener ngga?) yang haltenya ada dekat dengan pintu masuk areal parkir.

2. Yang paling utama mungkin adalah pemilihan waktu berkunjung. Jangan berkunjung di masa liburan sekolah karena tempat ini menjadi pusat kunjungan para rombongan darmawisata, katanya mencapai 6.000 pengunjung.

3. Berkunjunglah mulai pagi hari, karena setiap hari jam 8 pagi Monas telah dibuka hingga jam 5 sore kecuali hari Senin minggu ke berapa gitu..(lupa). Apalagi jika berniat naik ke menaranya setinggi 115 meter itu ya paling tepat pagi-pagi sekali sebelum antriannya mengular. Ketika kita datang jam 11 siang, antrian pengunjung di depan lift yang akan naik sudah mengular kira2 50 meter sehingga akhirnya kita putuskan untuk tidak naik karena diperhitungan antrinya bakal makan waktu 1 jam lebih.

4. Dulu kendaraan kita bisa diparkir hingga persis di bawah tugunya, tapi sekarang kendaraan harus parkir di taman parkir yang berada di Jl. Merdeka Selatan. Jika mungkin carilah tempat parkir di ujung paling barat karena pintu masuk pengunjungnya ada di sana. Ongkos parkir kira-kira Rp. 2000 per jam, dan kalo 'ngasih' juru parkir di dalam seribu aja.

5. Pintu masuk ke dalam Taman Monas ada di ujung taman parkir paling barat. Dari situ kendaraan tidak boleh masuk, hanya pejalan kaki saja. Tetapi di pintu itu tidak dipungut biaya. Kalau hendak berjalan kaki menuju tugu maka bawalah payung dan bekal secukupnya karena harus berjalan kaki sekitar 300 meter-an hingga pintu masuk tugu melalui lorong bawah tanah. Memang di areal sebelah luar banyak pohon2 besar dan rindang, tetapi di seputaran tugu areal terbukanya sangat luas sehingga tidak perlindungan panas maupun hujan. Dan jika tidak ingin berjalan kaki, maka tersedia kendaraan kereta mini dari pintu masuk areal parkir hingga depan pintu masuk tugu, tetapi kalo masa liburan maka antrian kereta itu juga bisa sangat panjang. Keunggulan jika kita berjalan kaki adalah bisa mengambil banyak moment untuk berfoto dengan latar belakang tugu monas.

6.Memasuki areal dalam tugu harus melalui lorong bawah tanah yang pintu masuknya di sebelah utara tugu. Lorongnya cukup sempit tapi sejuk karena ada pendinginnya. Di ujung lorong sepanjang kira2 50 meter itu ada loket karcis dengan biaya masuk per orang Rp. 2.500,- dewasa dan Rp. 1.500,- anak-anak, Murah banget ya... makanya itu pengunjungnya pun sepertinya tak pernah sepi.

7. Jika telah memasuki areal kaki tugu, cek apakah antrian menuju atas tugu ramai atau tidak, jika tidak begitu ramai, sebaiknya menuju puncak dulu sebelum antriannya memanjang. Untuk naik ke atas cukup membayar tiket Rp. 2.000 per orang. Sampi diatas manfaatkan waktu yang dibatasi dengan efektif seperti pengambilan foto dan mengamati pemandangan di seputar tugu monas.

8. Obyek-obyek lain menarik di dalam dan di seputar tugu diantaranya adalah relief dari semen yang sangat bagus di seputaran kaki tugu, menggambarkan sejarah bangsa dari masa kerajaan. Kemudian jika masuk ke ruang bawah tanah ada diorama sejarah perjalanan bangsa dari masa pra sejarah hingga masa revolusi tahun 65. Diorama dengan patung2 miniatur dari lilin itu sungguh indah dan menarik, menjadikan membaca sejarah tidak terasa bosan. Mulailah dari sebelah kiri pintu masuk ruang bawah tanah hingga memutar searah jarum jam. Tetapi jika mengelilingi ruang diorama hingga tuntas bisa memakan waktu satu jam lebih karena banyaknya. di tengah ruang diorama ada display foto saat2 tugu monas dibangun dan ada panel display tentang sistem transportasi di Jakarta (menurutku ini agak mengganggu arti dari ruang diorama itu loh..). Terus jika naik dari tengah menuju lantai atas maka kita akan memasuki ruang kemerdekaan. Sebetulnya jika dikelola benar maka di ruang ini kita bisa menghayati kebesaran akan kemerdekaan negeri ini karena di situ kita disuguhkan ruangan yang cukup representative untuk merenungi sembari menyaksikan naskah teks proklamasi dan suara bung karno membaca teks proklamasi itu dari balik pintu kuningan berlapis emas murni yang terbuka dengan perlahan. Menurut si penjaga, pertunjukan pembacaan teks proklamasi dilakukan setiap 2 jam sekali.


9. Tak perlu membawa bekal makanan/minuman berlebihan. Di loket karcis setelah lorong bawah tanah ada kantin dengan harga makanan/minuman yang masih wajar. Yang penting adalah payung.


10. Jika hendak membeli souvenir seperti gantungan kunci monas dll. tawarlah hingga memperoleh harga yang cukup rendah karena rata-rata barang itu berkualitas rendah, mudah patah dan copot.

11. Jangan pernah lupa untuk mempersiapkan kamera sebaik-baiknya karena banyak moment dan latar belakang pengambilan foto yang bagus.

Oke itulah tips dan triknya. Ada yang mau nambahin? Selamat berkunjung..!

04 Januari 2010

Wisata Belanja Rakyat di Pasar Pagi Perluasan Arcamanik Bandung


Sejak tinggal di kawasan Arcamanik Bandung, keluarga kita memiliki ritual khusus di akhir pekan, yaitu menikmati wisata belanja rakyat di pasar pagi Perluasan Arcamanik. Kalau memang tidak sedang berada di luar kota, hampir setiap hari Minggu kita mengunjunginya, sampai-sampai beranggapan hari Minggu tidak terasa sebagai hari Minggu kalau tidak ke Pasar Pagi Perluasan.
Disebut Pasar Pagi Perluasan karena pasar itu hanya berlangsung di pagi hari setiap hari Minggu dari setelah subuh sampai menjelang sekitar jam 11 siang. Lokasinya berada di Jalan Terusan Arcamanik Endah Kawasan Perumahan Arcamanik yang dulunya memang merupakan lokasi perluasan perumahan itu, sehingga sekarang dikenal sebagai daerah Perluasan.
Wisata belanja rakyat? Ya, karena di sepanjang kiri kana dan tengah jalan Perluasan yang panjangnya sekitar 250 meter, dipenuhi oleh ratusan pedagang rakyat, kalau tidak bisa disebut pedagang kaki lima. Tidak banyak pedagang yang menggelar dagangannya dengan penampilan perlente atau terkesan mewah, tetapi kebanyakan digelar apa adanya. Dan para pengunjungnya? Tentu saja sebagian besar dari kalangan "rakyat" juga yang penampilannya rata-rata juga apa adanya. Mereka berasal dari penduduk di sekitar kawasan Perluasan, baik perkampungan rakyat hingga para penghuni komplek perumahan. Makanya tidak perlu khawatir akan penampilan jika berbelanja di sini karena akan ada banyak orang yang belum mandi (termasuk kita, hehe...), habis berolahraga, baru bangun tidur, dan sebagainya. Rasanya malah rugi kalau kita harus berdandan dulu jika mau ke sini, karena yg berbelanja di sini jumlahnya hingga ribuan orang, ramai sekali.

Akan tetapi meskipun begitu banyak pengunjung yang berbelanja dan penuhnya lapak-lapak pedagang, tidak mengurangi kenyamanan berbelanja di sini. Karena lokasinya adalah jalan raya yang sangat lebar (kira-kira 20 meter lebarnya) dengan panjang sekitar seperempat kilometer, maka pedagang2 diatur lapaknya di tepi kiri kanan dan di sebagian tengah jalan. Tidak terjadi kesesakan di dalamnya, dan kita leluasa mampir ke setiap lapak pedagang. Soal keamanan? sampai dengan saat ini tidak pernah terdengar kasus kriminalitas di sini. Kendaraan juga terparkir dengan rapi dan aman. Padahal tidak terlihat satupun personel dari kepolisian yang berseragam, hanya para petugas keamanan setempat.

Apa saja yang dijajakan? Kami malah bingung kalo disuruh mencarai barang yang tak dijual di situ. Dari paku sekrup hingga kendaraan beroda dua, dari sayuran mentah hingga aneka hidangan kuliner, dari amplop untuk datang ke resepsi hingga novel Andrea Hirata, dari boneka wayang ceot hingga boneka barbie, dari kain gordyn hingga bedcover dan furniture, sandal segala macam baju, tas, kaset dan lain-lain. Kadang malah ada senam aerobik pagi bersama dan atraksi kebolehan mengendarai motor.

Soal harga, kembali ke definisi Belanja Rakyat tadi, tentu saja berharga rakyat alias sangat terjangkau. Namun untuk barang2 tertentu ya jangan mengharapkan kualitas lebih dengan harga segitu. Tetapi kalau kita jeli kita bisa dapat barang bagus dengan harga miring. Sama-sama bawa duit seratus ribu, berbelanja di mall cuma dapat satu dua barang, di sini bisa dapat lima sampai sepuluh barang.

Kembali ke ritual kita, berbelanja di sini polanya kita sudah baku namun sekali-sekali malakukan variasi. Biasanya akan diawali dengan melihat-lihat pakaian murah, sandal murah, lalu jeda sarapan pagi lontong kari ayam langganan yang paling enak berdasarkan hasil survei. Kemudian dilanjutkan dengan melihat kaset-kaset jadul, buku-buku, alat-alat dapur hingga sampai di ujung pasar dengan membeli es krim durian. Lalu di arah sebaliknya mulai melirik alat-alat tukang, dan yang wajib adalah membeli kerupuk dorokdog atau kerupuk kulit sapi yang telah matang. Meski dulu ada kabar bahwa kulitnya adalah kulit sisa pemuatan sepatu, tetapi tetap tidak membatalkan kewajiban membelinya. Lalu ada tahu sumedang buat oleh-oleh para pak satpam penjaga komplek kita, ada tempe yg berbungkus daun, terakhir cireng utnuk oleh-oleh yang di rumah. Variasinya? ya jangan ditanya lagi ragamnya.

Pokoknya mengasyikkan sekali bisa berbaur dengan begitu banyak saudara se-rakyat dalam suasana nyaman, hangat dan ceria. Dan suasana itu tak kan ditemui jika kita berwisata belanja di mall yang menurut kita penuh keangkuhan, kepalsuan dan jauh dari kehangatan. Tertarik datang ke sana? Bagi yang belum pernah bisa mengunjunginya di pagi hari Minggu dengan rute melalui Jl Golf Barat dari arah Jl Terusan Jakarta, atau Jl. Arcamanik Endah yang datang dari arah utara dan timur. Dari selatan bisa melalui jalan sepanjang tepi kanal Sungai Cipamokolan ke arah komplej perumahan The Dimension. Sekali lagi tak perlu resah dengan penampilan anda karena itu tidak akan diperlukan di sana.

Oke, selamat berwisata belanja rakyat....

"Sakti"nya PKL di Alun-alun Bandung.....



Saat mampir ke kawasan alun-alun Bandung di hari terakhir tahun 2009 lalu, kondisi kumuh di sana masih sama saja, dipenuhi PKL dan sampah, bahkan cenderung bertambah parah. Padahal ratusan kali telah aku baca keluhan dan usulan melalui surat pembaca di berbagai media tentang penataan kawasan yang seharusnya bersih, tertib dan rapi mengingat kesuciannya sebagai bagian dari bangunan Mesjid Raya Bandung.

Tetapi dalam pengamatan aku saat kunjungan kali ini kutemukan hal baru, bahwa ternyata para PKL di alun-alun bandung seperti memiliki "kesaktian-kesaktian". Pertama, aku lihat jalan masuk ke alun-alun telah didesain dengan pembatas besi agar tidak dapat dimasuki gerobak atau pikulan para pedagang, tetapi nyatanya bahkan gerobak dorong berukuran besarpun bisa menggelar dagangannya dengan utuh. Jadi lewat dari mana gerobak-gerobak itu?

Yang kedua, aku lihat banyak petugas Satpol PP yang hilir mudik seperti berpatroli bahkan di sisi selatan alun-alun terparkir beberapa mobil patroli Satpol PP dengan gagahnya. Tetapi para PKL itu seperti punya ajian kasat mata sehingga tak terlihat oleh para Petugas Satpol PP, karena mereka tak terusik sedikitpun dan tetap tenang berjualan. Aku tidak tahu apakah memang seperti itu atau diantara mereka sudah ada "kesepakatan".

Dan yang utama adalah para PKL itu seperti lebih hebat dari Allah SWT karena mengganggu kesucian rumahNya dengan terang-terangan. Bahkan mereka juga tak menggubris panggilan Allah untuk sholat melalui adzan yang dikumandangkan, sedangkan sesungguhnya rejeki mereka semata-mata hanyalah pemberian dari Allah semata.

Tapi apa hendak dikata, kita pun para pengunjung yang membeli dagangan mereka menyebabkan mereka lebih suka mengambil pilihan berdagang di situ.

Kalau alun-alun sebagai halaman Masjid Raya Bandung masih terganggu kesuciannya oleh PKL dan sampah bahkan para PSK di malam hari, maka itu semua karena "kesaktian" para PKL itu dan kelemahan pemerintah dan kelalaian kita sebagai pengunjung yang masih saja membeli dagangannya. Oleh karena itu jangan heran kalau kita semua jauh dari keberkahan Allah.

Jadi?

03 Januari 2010

Oleh-oleh dari Jalan-jalan ke Ciwidey Bandung

Sabtu, 2 Januari 2010, kukira kawasan wisata Ciwidey Kab Bandung sudah tak terlalu ramai dibandingkan sehari sebelumnya, hari libur taghun baru.

But, I was wrong... Kulihat begitu sesaknya kawasan itu, terlihat dari panjangnya antrian baik yg mau datang, maupun yang mau pulang. Bahkan pengalaman kita, perginya kita hanya butuh waktu satu jam untuk sampai dari Bandung. Tetapi pulangnya ternyata kita harus menikmati perjalanan selama tiga setengah jam, karena saking banyaknya kendaraan.

Tp untungnya kita telah antisipasi dan mempersiapkan diri dg lebih matang.

Nah, Kalo boleh berbagi, berikut ini tips dan trik bagi yang pingin jalan2 ke kawasan Ciwidey Bandung, terutama di musim liburan atau long weekend...


satu,
pelajari lebih dulu rute yang akan ditempuh dan obyek wisata yg akan dikunjungi. Ada beberapa obyek wisata di Ciwidey yang utama yaitu Kawah Putih, Danau Situ Patenggang dan Pemandian air panas Cimanggu atau Ciwalini. rute perjalanan dan letak obyeknya bisa dilihat dengan jelas di foto satelit yang beresolusi tinggi di www.wikimapia.org dengan memperbesar area dimaksud. di situ sdh terlihat jelas dan telah banyak ditandai oleh banyak pengguna bbrp tmpt2 penting dan landmark-landmark tertentu.


dua,
tentukan urut2an obyek wisata yg akan dikunjungi. Jika musim liburan/long weekend aku sarankan ke Kawah Putih dulu lalu ke Situ Patenggang, sisanya terserah, mau mampir bumi perkemahan rancaupas ato mandi air hangat ke Ciwalini atau cimanggu silakan. Kawah Putih didahulukan karena dia obyek pertama yg terlewat dan kayaknya sasaran pertama bagi pengunjung, sehingga kalo tidak pertama kali kuatir tidak kebagian tempat nantinya. Dan dari pengalaman ternyata memang obyek ini paling padat pengunjungnya sedangkan situ patenggang relatif lebih longgar..


tiga, penting nih...

Jika berkunjung pada musim liburan/long weekend dan tidak berniat bermalam, datanglah sepagi mungkin. Usahakan paling lambat jam 7 pagi kita sudah sampe ke Ciwidey. Lalu naik ke Kawah Putih, baru urutan obyek berikutnya. Pengalaman kita kemarin itu, kita sampai ke Ciwidey jam 8 pagi dan ternyata ketika hendak memasuki Kawah Putih, antrean panjang sudah dimulai 500 m sebelum gerbang karcisnya. Dan ketika kita turun dari Kawah Putih sekitar jam 11 pagi, pintu gerbang telah ditutup atau mungkin diatur dg sistem buka tutup, karena pengunjung sudah terlampau banyak. Ketika kita turun siang harinya ke Ciwidey, pintu gerbang Kawah Putih benar2 ditutup dan antrean dari arah Ciwidey jgn ditanya deh panjangnya....

empat,
persiapkan mobil/kendaraan pribadi jika membawa sendiri sebaik mungkin. kalo mobilnya tidak bisa dipercaya mampu naik tanjakan tajam dan panjang mending gak usah dibawa deh, rental mobil yang keluaran baru aja. Kondisi jalan mulai dari ciwidey membutuhkan mobil yang powerful dan sopir yang trampil, karena banyak tanjakan yang tajam, panjang dan menikung. Apalagi jika kita bermaksud membawa kendaraan sendiri sampai ke pinggir Kawah Putih (jarak dari gerbang ke kawah sekitar 4 km). Maka benar2 harus mateng deh atao lebih baik parkir di gerbang lalu naik ke kawah dengan naik mobil taksi omprengan khusus dr pintu gerbang. Pengalamanku bahkan mobil sebagus Innova, mungkin krn supirnya ga trampil, ternyata tak kuat menanjak. Bahkan bbrp kali melihat mobil2 'tua' yg akhirnya mogok. Sementara kondisi jalan ke situ patenggang dari Kawah Putih relatif tidak begitu tajam tanjakannya.

lima,
bekal makanan bawalah dengan cukup dan rencanakan urut2annya, misalnya snack lalu makan besar.
Di kawasan obyek wisata, sepet diwilayah lain, harga makanan dan minuman cukup mahal. Tak mengapa membawa bawaan yg banyak meski repot daripada bete kehilangan uang utk membayar makanan dg harga yg gak logis. Jika berniat makan siang, misalnya, bawa saja nasi dan lauk serta sayur sesuai kebutuhan/keinginan.Lebih murah dan pasti lebih sehat.


enam,

Jika berkunjung pada saat long weekend dan datang kesiangan, jika berniat mengunjungi kawah putih tetapi terlalu siang sampai ke lokasi dan melihat antrian kendaraan yang naik ke kawah telah berstatus buka tutup bahkan stop, jangan ragu2 utk memarkir kendaraan di sekitar pintu gerbang lalu naik dengan menggunakan jasa angkutan khusus yang ada. Ini lebih baik daripada kita terjebak dalam antrian panjang di arah jalan menuju puncak yg sempit, berliku2 dan naik tajam sekali. Pengalaman kita, banyak mobil akhirnya parkir di tepi jalan yg lebarnya hanya kurang dari dua jalur lalu orang2nya berjalan kaki, padahal antrian mobilnya bisa sampai 1-2 km. Cape kan harus jalan mendaki, belum nanti kerepotan memutar mobilnya dan was-was meninggalkan mobilnya terlalu jauh....

tujuh,

Memang kawah putih kalo pagi masih tertutup kabut atau awan, jarak pandangnya hanya sekitar 10-20 m. Tapi jika dinikmati justru di situlah letak eksotisnya, ketika kita menjumpai cekungan raksasa berair biru berpasir putih tetapi dengan ujung yg tak terlihat seperti di negeri antah berantah. Malah keponakan ketika sampai bertanya, "ini pantai mana sih...?", karena hanya melihat tepian pasirnya saja dan tak bisa melihat ada apa di tepi seberang sana. Lalu berdiamlah sejenak sampai menjelang siang, katika kabut perlahan menghilang dan akhirnya kita bisa melihat ujung tepian yang membuat kita penasaran itu. Jadi tak perlu khawatir dengan kabut, karen di gunung kabut bisa datang dan pergi dengan cepatnya.

delapan,

Situ Patenggang sangat cocok untuk berhenti makan siang dengan menggelar tikar bahkan untuk berkemah juga. Karenanya usahakan waktu makan siang sudah berada di sana, menikmati danau yg so beautiful sambil makan siang dari bekal yg kita bawa. Karena itu jika punya tenda praktis, bawalah, dan tentu saja tikar secukupnya. Oya, jgn lupa bawa payung yg gede2 karena panasnya kadang cukup menyengat juga jaga2 kalo hujan. Jika kita berombongan banyak ato kalo kita banyak duit, bolehlah mencarter perahu utk kelling danau karena harga carter sangat mahal sampai Rp.250 ribu!! Cari parkir yang agak menjauh dr keramaian ke arah jalan keluar. di sana tempat menggelar tikarnya kebih enak dan tidak terlalu ramai pengunjung.

Sembilan,

Jika berniat berendam air panas, lebih baik ke pemandian Ciwalini yang lebih bersih dan pemandangannya indah daripada Cimanggu. Tetapi kalo pas long weekend ato musim liburan ya sama aja kayak cendol gitu. Kalo kita sih ogah, lain kali ajah...


Sepuluh,

Keindahan alam di ciwidey memang luar biasa, karenanya jangan lupa bawa kamera, isi penuh baterinya, dan kosongkan storage room nya biar bisa foto banyak2. Tidak seperti kita lupa bawa kamera sehingga foto2nya cmn pake kamera hape...huh... Untuk yg mau foto pre wedding ya memang tepat lah pilihan ke sana.


Sebelas,

untuk mensyukuri keindahan alam karunia Allah SWT yang menakjubkan itu, maka ikutlah menjaga kelestarian dan keindahannya, karena itu juga bisa menjadi amal sholeh yang berpahala besar bagi kita sendiri, yaitu dengan cara yang mudah kok, TIDAK MEMBUANG/MENINGGALKAN SAMPAH BARANG SEDIKITPUN....!!